Manfaat madu bagi pertumbuhan dan kesehatan
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga . Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula.
Analisa madu secara umum:
Fruktosa: 38.2%
Glukosa: 31.3%
Maltosa: 7.1%
Sukrosa: 1.3%
Air: 17.2%
Gula paling tinggi: 1.5%
Abu (analisis kimia):0.2%
Lain-lain: 3.2%
Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air
[Madu di dalam sejarah manusia]
Madu merupakan produk berharga hasil olahan lebah yang berasal dari sari bunga, adalah bahan pemanis utama di zaman kuno, jauh sebelum gula tebu dikenal.
Pada zaman dahulu, madu sempat dianggap sebagai zat magis dan barang siapa yang meminumnya, akan memperoleh hidup abadi layaknya para dewa. Dionysus, dewa anggur dalam mitologi Yunani kuno, dikisahkan telah menemukan bahwa sungai yang terdapat di Gunung Parnassus dialiri oleh madu. Dan bangsa Romawi kuno memakan madu sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru mereka.
Orang mesir kuno sebenarnya telah menyadari manfaat dari lebah dan produk yang dihasilkannya. Masyarakat mesir kuno menaruh hormat yang tinggi pada lebah. Mereka sering menggunakan lebah sebagai figur dari ornament-ornament yang mereka buat bahkan madu juga digunakan sebagai sesaji kepada dewa-dewa. Firaun pun mengambil figur lebah sebagai simbol kerja keras dan pengabdian total pada sang ratu. Madu pada jaman Mesir kuno digunakan sebagai bahan obat-obatan mereka. Selain itu madu juga digunakan sebagai pengawet mumi raja mesir kuno. Bahkan Ratu Cleopatra pun mengakui manfaat madu ia menggunakan madu untuk merawat kesehatan dan menjaga kecantikannya.
Orang Mesir kuno bukanlah hanya yang kagum pada lebah dan madu, orang Yunani kuno pun juga mengagumi lebah dan produk-produknya tersebut. Hypocrates yang dikenal sebagai bapak kedokteran modern menyatakan bahwa madu dapat menghangatkan kita, menutup luka, menyembuhkan alergi dan sakit tergores. Dia secara teatur juga mengkonsumsi madu dan dia dapat mencapai usia 107 tahun. Aristoteles beranggapan bahwa madu memiliki sifat yang unik yang dapat meningkatkan kesehatan manusia dan memperpanjang usia, dimana yang dimaksud memperpanjang usia adalah saat usia tua masih mempunyai stamina yang kuat serta jarang menjumpai penyakit. Democritus yang dikatakan mampu memecahkan teka-teki atom pun mengkonsumsi madu untuk diet yang dilakukannya dan akhirnya meninggal pada usia 109 tahun. Phytagoras beserta muridnya juga merupakan pengkonsumsi setia madu, mereka percaya bahwa madu dapat memperpanjang usia dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Bapak kedokteran dunia, yang juga dikenal sebagai pemuka islam terkemuka, Ibnu Sina banyak mengulas tentang madu dalam dunia kesehatan. Menurutnya madu dapat menyembuhkan penyakit dari yang ringan hingga berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga membantu mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam, dan juga untuk kecantikan. Menurutnya madu dan zaitun dapat digunakan sebagai kosmetik yang memiliki berbagai macam khasiat. Madu dan zaitun dapat membantu untuk mengecangkan kulit, menghilangkan flek hitam dan jamur kulit, serta dapat menghilangkan bau badan yang tak sedap.
[Manfaat Madu untuk Manusia]
1. Madu untuk Sumber energi
Pada masa lalu, para atlet Romawi dan Yunani kuno meminum madu sebelum dan sesudah bertanding sebagai obat untuk stamina dan pemulih energi. Selama berabad-abad madu memang dikenal sebagai bahan bakar para olahragawan ini karena madu mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan jadi madu adalah sumber energi instan. Hingga kini, dalam dunia olahraga madu diberikan sebelum pertandingan dan sebagai pengganti karbohidrat yang digunakan pada saat latihan.
2. Madu Seefektif glukosa
Hasil riset yang dikeluarkan sebuah jurnal kesehatan menyebutkan kadar glycemic index (GI ukuran untuk mengukur dampak negatif makanan dalam gula darah) yang rendah pada madu memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga lebih menyehatkan sistem pencernaan dan menjamin ketersediaan karbohidrat selama berolahraga. Sementara itu, Laboratorium Nutrisi di Universitas Mempish menyatakan bahwa madu seefektif glukosa pengganti karbohidrat selama pemanasan.
3. Madu untuk Penyembuh luka
Dalam dunia pengobatan masyarakat Yunani dan Romawi memelopori penggunaan madu untuk mengobati hidung tersumbat sementara itu bangsa mesir kuno menjadi pelopor pemanfaatan madu untuk mengobati luka. Mereka membuat salep dari madu untuk mengobati luka bakar dan luka akibat tusukan benda tajam.
4. Madu Sebagai antibiotik
Setelah ribuan tahun digunakan, khasiat madu sebagai obat luka terungkap secara ilmiah. Madu bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu sangat asam sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Madu menghasilkan hidrogen peroksida yang merupakan anti septik luar biasa. Proses osmosis di dalam madu membasmi bakteri kekentalan madu yang sedikit mengandung air menghasilkan proses osmosis menyerap air dari bakteri pada luka dan luka bakar, tak ubahnya spons menyerap air. Madu mengeringkan bakteri sehingga bakteri sulit tumbuh.
5. Madu untuk Membunuh kuman
Kandungan gizi yang luar biasa antara lain asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit. Madu mengandung zat antibiotik yang berguna untuk mengalahkan kuman patogen penyebab panyakit infeksi. Mengikuti bangsa mesir kuno setelah menempuh kajian untuk menemukan fakta ilmiah, salep madu untuk luka kini di produksi di Australia.
6. Madu untuk Terapi
Bangsaa Mesir dikenal paling piawai meramu obat dari bahan-bahan alami. Madu termasuk dalam 500 resep obat dari 900 resep yang diketahui. Pengobatan modern yang mengacu pada terapi kuno penggunaan madu dari Mesir puas dengan hasilnya.
7. Madu untuk Mengobati borok
RS Universitas Wisconsin Medical School and Public Health misalnya, Menerapkan terapi madu bagi borok yang diderita penderita diabetes. Uji coba terhadap seorang pasien berusia 79 tahun berhasil menyembuhkan borok pada jari kakinya. Sang pasien bahkan tidak jadi diamputasi berkat terapi madu tersebut.
8. Madu untuk Antioksidan
Di Selandia Baru, terapi madu berhasil menyembuhkan lecet pada punggung pasien yang terlalu lama terbaring di ranjang rumah sakit. Di Uni Emirat Arab, terapi madu untuk luka akibat herpes bibir dan alat kelamin mempercepat penyambuhan dan mengurangi rasa sakit. Sementara itu untuk membuktikan peran madu sebagai antioksidan peneliti di Universitas California membuktikan konsumsi madu mampu meningkatkan antioksidan dalam darah. Uji coba pada tikus untuk mengkaji kemampuan madu meningkatkan penyerapan kalsium memberikan hasil memuaskan. Riset di Universitas Purdue itu menyimpulkan, konsumsi suplemen kalsium bersama madu mampu meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.
9. Madu untuk Awet muda
Mengapa Ibu Suri Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth berumur panjang? Bisa diyakini, madu berperan besar dalam menjaga kesehatan sehingga membuat keduannya berumur panjang. Bagi keluarga Kerajaan inggris, sarapan madu adalah kebiasaan setiap hari mereka mengoleskan madu berkualitas tinggi pada roti. Manis alami madu digunakan di Inggris hingga pertengahan abad ke-17. Kebiasaan tersebut sempat berubah ketika gula yang dianggap lebih berkelas mulai di produksi. Namun setelah gula semakin meluas pemakaiannya tak lagi terbatas pada kalangan atas, keluarga kerajaan kembali mengkonsumsi madu. Itulah sebabnya kesehatan mereka terjaga dengan baik.
[Lebah dan Madu didalam Islam]
Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT. Pasti tidak ada yang sia-sia. Di antara ciptaan Sang Khalik yang istimewa adalah lebah. Serangga yang satu ini menempati posisi penting di banding serangga lainnya.Tak heran jika lebah dijadikan salah satu nama surat dalam al-Quran. Surat ke-16 dalam al-Quran adalah An-Nahl, yang berarti lebah. Secara khusus, surat Makiyyah tersebut di namakan An-Nahl atau lebah, karena pada ayat ke-68 terdapat Firman Allah SWT yang berbunyi, (artinya) “Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia.”
Kemudian : “…Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 69)
SUMBER: Unik dan Keren