assalamualaikum,, pagi sahabat blogger , wah gak terasa kita akan memasuki tahun 2013 semoga sahabat2 blogger tetap sehat y dengan banyak olahraga dan makan secara teratur, yah kalau ada uang lebih sih jual lupa beli susu hihihihi karena manfaat dari susu sangat baik bagi pertumbuhan, y wes lh itu intermezzo saja .. nah, disini saya memberikan informasi maupun pengetahuan mengenai Sejarah pertanian organik.... kira-kira siapa y pelopor pertanian organik ....??? hhmmm.....semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat blogger dalam menambah pengetahuan mengenai sejarah pertanian organik ,,,,,
Sejarah pertanian Organik
Artikel
ini berbagi mengenai orang yang menjadi pelopor Pertanian Organic
Dunia. Dia lah yang pertama kali memperkenalkan pertanian organik
modern. Berbagai pengetahuan dan teknik - teknik yang dibagikan nya
mengenai pertanian organik dalam buku nya telah menginspirasi banyak
orang yang untuk menerapkan pertanian organik.
Siapa dia ?
Sir Albert Howard (8
Desember 1873 - 20 Oktober 1947) adalah seorang ahli pertanian yang
berkebangsaan inggris, pelopor dari pertanian organik, dan tokoh utama
dalam awal gerakan organik. Dia dianggap oleh banyak orang di dunia
sebagai bapak pertanian organik modern.
Kehidupan
Albert
Howard lahir di Bishop Castle, Shropshire. Ia adalah anak dari seorang
petani Richard Howard, dan Ann Howard, Kilvert nee. Ia dididik di
Perguruan Tinggi Wrekin, Royal College of Science, South Kensington,
dan sebagai Yayasan Scholar, College St John, Cambridge. Pada tahun
1896, ia lulus dari sekolah ilmu Pengetahuan Alam di Cambridge, di mana
ia juga memperoleh Diploma Pertanian pada tahun 1897.
Pada
1899, dia mengajar di ilmu Pertanian di Harrison College, Barbados, dan
pada tahun 1899 dan 1902, dia adalah seorang dosen ahli mikologi dan
dosen pertanian di departemen Pertanian untuk pemerintah Hindia
Barat. Dari 1903 - 1905, ia yang seorang ahli pertanian berangkat ke
bagian tenggara, sekolah tinggi pertanian, Wye. Di tahun 1905 -1924, ia
menjadi seorang Agro Ekonomi di Pemerintah India. Pada tahun 1914, ia
mendirikan Companion of the Indian Empire (C.I.E.), dan menerima Medali
Perak dari Royal Society of Arts pada tahun 1920. Dari 1924 - 1931,
Howardadalah
Direktur Institut Tanaman Industri, Indore, dan penasehat pertanian
Amerika di India Tengah dan Rajputana. Ia diangkat menjadi anggota dari
Royal Asiatic Society 1928, dan pada tahun 1930 menerima Medali
Memorial Barcla. Dia anugerahi gelar Kebangsawanan pada tahun 1934, dan
menjadi anggota kehormatan dari Imperial College of Science di tahun
1935.
DI era 1980-an, wilayah Desa Paubokol,
Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum banyak
dihuni warga. Perbukitannya tandus dan hanya ditumbuhi rumput ilalang dan
tanaman perdu untuk menahan terik matahari. Lahan itu dinilai petani terlalu
tandus untuk bercocok tanam.
Kondisi
gersang memaksa warga bermigrasi ke kota lain. Tetapi, kini lahan tandus itu
sudah berubah menjadi hutan jati. Semua berkat kerja keras Thomas Igo
Udak.
Pemuda
kelahiran Uruor, 7 Maret 1963, itu kembali ke Desa Paubokol setelah mengecap pendidikan
di Flores. Thomas pergi meninggalkan desanya untuk melanjutkan sekolah di
Sekolah Teknik Menengah (STM) Bina Kusuma Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Di
Flores yang relatif subur, Thomas melihat kondisi sejumlah petani terutama di
Desa Mano, Kabupaten Manggarai Timur, yang memiliki kebun cengkih dan mampu
menghidupi keluarga mereka secara layak. Melihat itu, Thomas yang bercita-cita
menjadi arsitek mengubah niatnya.
"Saat
itu saya melihat ada kecocokan antara Desa Mano dan desa saya, Paubokol. Tetapi
pertanyaannya, bagaimana mungkin petani di sini mampu membuat rumah yang bagus
dan menyekolahkan anak-anak mereka hingga sarjana, sedangkan di kampung saya
tidak bisa?" ujar Thomas retoris.
Terinspirasi
Pastor Wesser, pengajar di STM Bina Kusuma yang membiayai gereja di Manggarai
dengan menanam ribuan pohon cengkih dan berbagai jenis tanaman kayu-kayuan
lain, Thomas menapaki jejaknya. "Sejak Pastor Wesser asal Belanda itu
berhasil menanam cengkih, seluruh biaya dari negerinya diputus total karena pembiayaan
di paroki tersebut hanya bertumpu dari hasil menjual cengkih dan jati di
wilayah tersebut," kata Thomas.
Puas
menimba ilmu, Thomas yang baru lulus STM pada 1986 itu membulatkan tekad
kembali ke kampung halamannya. Ia ingin merubah lahan tidur di desanya.
"Saya
sangat ingin mengubah tanah-tanah saya di desa yang dibiarkan telantar menjadi
lahan tidur dan hanya ditumbuhi semak belukar yang kering kerontang,"
ujarnya.
Thomas
mengaku tanah warisan orangtuanya banyak. Tetapi tidak banyak digarap oleh
keluarganya. Keluarganya ingin menanam sayur, ubi, pisang, padi, dan jagung,
tetapi wilayah itu kurang mendukung niat mereka untuk bertani.
"Prinsip
mereka tanam sayur mayor, ubi, pisang lebih cepat menghasilkan uang untuk bisa
biayai kebutuhan makan sehari-hari," kata Thomas.
Pohon
jati
Saat
Thomas kembali dari Manggarai, di desanya sudah memasuki musim penghujan. Ia
mulai menanam pohon jati di belakang rumahnya.
Warga
desa disibukkan menanam padi, jagung, ubi-ubian, dan sayur-mayur, namun tidak
demikian dengan Thomas. Pemuda itu sibuk memikul anakan pohon jati dari Waikomo
yang berjarak 6 km dari desanya. Semua anakan jati itu dibawa Thomas dengan
berjalan kaki di bawah guyuran hujan lebat menuju rumahnya.
"Sehari
saya bisa bolak-balik untuk memikul anakan jati empat kali sehingga kerabat dan
saudara-saudara sekampung saya bilang, Thomas sudah gila. Mereka heran karena
saya bukannya tanam ubi, jagung, atau padi seperti yang mereka lakukan. Justru
mereka menilai saya sudah gila karena akan makan daun jati," kata Thomas
menirukan cibiran warga desa saat itu.
Penghinaan
itu tidak Thomas acuhkan. Ia tetap fokus menghijaukan lahan gersang tersebut.
Thomas teringat apa yang dikatakan Pastor Wesser, "Kalau mau sukses, fokus
dan tanam dalam jumlah besar. Jangan kerja tanggung-tanggung." Kalimat itu
terus-menerus menyemangati Thomas menanami kebun warisan keluarganya."Karena
saya harus membuktikan kepada warga desa bahwa saya benar-benar waras, ingin
mengubah lahan tandus dan kering ini dengan hutan jati yang tidak saja
menyuplai oksigen untuk manusia, tetapi juga mengubah keadaan gersang menjadi
lebih sejuk. Terus terang saat itu saya tidak bermimpi menjadi kaya dengan kayu
jati yang saya tanam ini."
Mulai
dilirik
Seiring
waktu, kayu-kayu yang ditanamnya mulai dilirik pemerintah setempat sebagai
sampel pengolahan lahan tidur, dan banyak orang ingin membeli pohon-pohon jati
yang ditanam. "Karena sudah banyak yang berkurang, saya mencari lahan baru
untuk ditanami setiap musim hujan tiba," ujarnya. Thomas
awalnya hanya menanam di lahan seluas 1 hektare. Karena banyak permintaan kayu
jadi, ia kemudian meminta bantuan warga. Ia menggunakan tenaga warga desa untuk
menanam lebih banyak lagi kayu jati di lahan kebun miliknya.
"Saya
bayar tenaga per hari Rp30 ribu. Kerabat dan warga desa tidak keberatan bekerja
membantu menanam jati di kebun-kebun saya karena mereka ingin dapat uang upah
harian. Bagi saya menanam itu menabung," kata Thomas.
Berkat
usaha swadayanya itu, kini sedikitnya 20 hektare lahan dipadati tanaman jati
yang sebagian besar sudah dipanen. Bukan semata pohon jati yang ditanam,
melainkan juga pohon mahoni.
"Menurut
penelitian ahli tanaman, pohon jati sangat mengisap air, maka saya selingi
dengan tanam mahoni karena sifat mahoni ialah menampung air," ujarnya
menirukan saran para ahli tanaman komoditas dalam kesempatan kunjungan mereka
ke lahan jati yang sudah bisa ditanami.
Berkat
kegigihan menghutankan lahan tidur di wilayahnya, suami Maria Kewa Wutun itu
meraih berbagai penghargaan di bidang lingkungan hidup. Antara lain penghargaan
dari Bupati Lembata pada 2004 dan penghargaan Penghijauan Swadaya kategori
perorangan tingkat Kabupaten Lembata.
Tidak
hanya itu, pada 2006 Gubernur NTT Piet Alexander Tallo menganugerahkan
penghargaan sebagai pengelola lingkungan (kalpataru) tingkat provinsi karena
telah melaksanakan penghijauan pada lahan kritis secara swadaya.
Di
tahun yang sama, Thomas meraih penghargaan Kalpataru kategori terbaik pertama
nasional bidang penghijauan dan konservasi alam dari Departemen Kehutanan
RI.
Thomas
berharap pemerintah harus memotivasi warga Lembata untuk terus menanam. Pasalnya
Lembata yang masih kering dan panas itu hanya mampu disejukkan dengan menanam
dan menanam.
"Kalau
dapat, pemerintah kabupaten, provinsi, dan Indonesia secara umum menirukan gaya
Raja Thailand, yang menghadiahi warganya dengan berbagai jenis tanaman dalam
setiap kunjungannya, untuk memotivasi warga tanam dan tanam karena dengan
menanam kita juga sedang menabung," ujar Thomas antusias.(M-5)
Susu dibutuhkan untuk memenuhi nutrisi anak. Tak hanya untuk
pemenuhan nutrisi, susu juga dibutuhkan anak untuk menjaga kesehatannya hingga
dewasa. Berikut ini keuntungan membiasakan si kecil minum susu sejak
dini.
Tulang Sehat : Susu dan produk olahan susu adalah penyedia kalsium,
fosfor, magnesium, dan protein, yang masing-masing esensial untuk pertumbuhan
serta perkembangan tulang yang sehat. Minum susu sejak kecil dan sepanjang
hidup bisa membantu membuat tulang kuat dan memproteksinya dari berbagai
penyakit, seperti osteoporosis (tulang keropos) hingga lanjut usia.
Gigi Sehat : Jumlah kalsium dan fosfor yang ada dalam produk susu juga
baik untuk perkembangan dan menjaga kesehatan gigi. Dengan minum susu, gigi
akan terlindungi dari ancaman kerusakan gigi akibat asam mulut. Ini bisa
terjadi berkat kandungan casein yang berlaku sebagai lapisan tipis pelindung
enamel.
Obesitas
: Mereka yang sering minum susu dan makanan olahan susu
bisa mempertahankan bentuk tubuh yang ideal.Minum susu dan makan produk olahan
susu sebagai bagian dari diet dengan kalori terkontrol diketahui mampu
mengurangi berat badan, terutama di sekitar perut. Mekanismenya memang
belum
terlalu jelas, namun tampaknya berkaitan dengan jumlah kalsium yang terkandung
dalam susu dan produk olahannya. Ternyata mitos yang mengatakan minum susu
bikin gemuk tak benar, asal minum susu masih dalam jumlah yang wajar dan tepat.
Jadi, supaya bahaya obesitas tidak mengintai si kecil, biasakan si kecil minum
sususejak dini, ya.
Mencegah
resiko Diabetes Tipe 2
: Studi mengungkapkan, minum susu rendah lemak
secara rutin bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2. Penyakit diabetes type 2
saat ini sudah banyak menghinggapi anak-anak. Dengan jumlah dan kadar yang
tepat bisa membantu menjaga si anak jauh dari penyakit ini. Diperkirakan,
hubungan antara mengkonsumsi susu dan menurunnya risiko diabetes tipe 2 adalah
karena adanya kandungan kalsium dan magnesium dalam susu, atau bisa pula karena
produk olahan susu memiliki indeks glikemik yang rendah, yang artinya bisa
mengkontrol level gula darah.
Cairan Tubuh : Sering
kita dengar, untuk terus menjaga hidrasi tubuh, disarankan untuk minum air
setidaknya 6-8 gelas per hari. Dalam keadaan dehidrasi, kita akan merasa sulit
berkonsentrasi dan kehilangan daya mengingat, mudah marah, serta tak enak
badan. Minum susu adalah salah satu alternatif terbaik untuk menghidrasi tubuh.
Satu penelitian terkini dari Amerika mengatakan, minum susu cokelat membantu
mengisi kembali cairan tubuh setelah lelah beraktivitas. Jadi, jangan lupa
untuk menyiapkan susu untuk si kecil setiap ia usai beraktivitas, ya.