Senin, 25 Maret 2013

Sistem Pengendalian Banjir

Sistem Pengendalian Banjir

Banjir dan genangan yang terjadi di suatu lokasi diakibatkan antara lain oleh sebab-sebab berikut ini (Kodoatie dan Sugiyanto, 2002):
  1. Perubahan tata guna lahan (land-use) di daerah aliran sungai (DAS)
  2. Pembuangan sampah
  3. Erosi dan sedimentasi
  4. Kawasan kumuh di sepanjang sungai/ drainase
  5. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
  6. Curah hujan
  7. Pengaruh fisiografi/geofisik sungai
  8. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai
  9. Pengaruh air pasang
  10. Penurunan tanah dan rob (genangan akibat pasang air laut)
  11. Drainase lahan
  12. Bendung dan bangunan air
  13. Kerusakan bangunan pengendali banjir
  14.  
     
Bilamana diklasifikasikan oleh tindakan manusia dan yang disebabkan oleh alam maka penyebab di atas dapat disusun sebagai berikut. Yang termasuk sebab-sebab banjir karena tindakan manusia adalah:

  1. Perubahan tata guna lahan (land-use) di daerah aliran sungai (DAS)
  2. Pembuangan sampah
  3. Erosi dan sedimentasi
  4. Kawasan kumuh di sepanjang sungai/ drainase
  5. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
  6. Pengaruh fisiografi/geofisik sungai
  7. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai
  8. Penurunan tanah dan rob (genangan akibat pasang air laut)
  9. Drainase lahan
  10. Bendung dan bangunan air
  11. Kerusakan bangunan pengendali banjir
Yang termasuk sebab-sebab alami diantaranya adalah:
  1. Curah hujan
  2. Pengaruh fisiografi/geofisik sungai
  3. Kapasitas sungai
  4. Pengaruh air pasang
  5. Penurunan tanah dan rob
  6. Kerusakan bangunan pengendali banjir (oleh bencana alam)
Ada 4 strategi dasar untuk pengelolaan banjir yang meliputi (Grigg, 1996):
  1. modifikasi kerentanan dan kerugian banjir (penentuan zona atau pengaturan tata guna lahan).
  2. pengaturan peningkatan kapasitas alam untuk dijaga kelestariannya seperti penghijauan.
  3. modifikasi dampak banjir dengan penggunaan teknik mitigasi seperti asuransi, penghindaran banjir (flood proofing).
  4. modifikasi banjir yang terjadi (pengurangan) dengan bangunan pengontrol (waduk) atau normalisasi sungai.
Masalah banjir di wilayah Wilayah Sungai Batanghari merupakan salah satu masalah pokok yang terjadi hampir setiap tahun. Kondisi peruahan tata guna lahan di wilayah sungai batanghari yang terjadi mengakibatkan semakin besarnya erosi dan laju air permukaan (run off) yang langsung menuju ke sungai. Kondisi ini didukung oleh kondisi wilayah yang mayoritas bertopografi landai serta Kapasitas tampung sungai Batanghari maupun anak-anak sungainya yang dangkal akibat sedimentasi, sehingga pada beberapa daerah saat musim hujan sungai tidak dapat menampung debit yang ada sehingga mengakibatkan genangan banjir.
Untuk mengetahui besarnya debit banjir yang terjadi di WS Batanghari, berikut disajikan hasil analisis debit banjir pada setiap sub DAS di WS Batanghari.

Tabel Debit Banjir Rancangan DAS/Sub DAS di WS Batanghari 
No
Nama DAS/Sub DAS
Debit Dengan Perioda Ulang Tertentu (M3/det)
2
5
10
25
50
100
200
1
Sumai
57.91
72.66
104.66
129.11
151.20
174.94
200.45
2
Tungkal
95.35
119.37
171.48
211.30
247.29
285.96
327.33
3
Air Hitam
134.67
177.28
247.13
280.36
305.83
329.07
350.74
4
Batang Kumpeh
59.37
76.70
105.12
118.64
129.00
138.46
147.28
5
Kaos
27.47
35.10
47.59
53.60
58.15
62.30
66.18
6
Danau Bangko
37.11
45.40
62.45
72.28
80.45
88.41
96.21
7
Singkatigedang
22.41
25.87
32.98
37.08
40.57
43.90
47.16
8
Rengas
34.17
43.98
60.06
67.73
73.55
78.93
83.94
9
Ketalo
66.87
82.25
113.82
132.04
147.24
161.98
176.44
10
Kilis
62.44
79.23
115.58
143.41
168.57
195.60
224.52
11
Cempengan
34.66
43.14
61.54
75.68
88.34
101.95
116.66
12
Batang Langsisip
63.89
80.58
116.76
144.37
169.44
196.24
225.07
13
Mungoh
28.30
35.34
50.67
62.29
72.90
84.31
96.37
14
Batang Jujuhan
67.64
84.62
121.46
149.65
175.13
202.39
231.68
15
Batang Siat
72.41
91.33
132.40
163.77
192.13
222.60
255.20
16
Mandahara
176.82
232.95
325.02
368.76
402.37
432.94
461.54
17
Batang Sipotan
43.94
55.19
79.52
98.22
114.99
133.16
152.44
18
Batang Monjong
46.12
58.01
83.83
103.47
121.34
140.54
160.93
19
Batang Pangean
69.94
88.17
127.70
157.94
185.29
214.67
246.11
20
Batang Talantan
29.50
45.55
71.46
95.17
116.23
139.06
163.85
21
Batang Sangir
38.47
58.12
89.87
118.80
144.60
172.56
202.77
22
Batang Tabir
70.51
86.09
118.15
136.64
151.98
166.84
181.51
23
Batang Tembesi
641.14
800.45
1127.81
1316.67
1473.39
1626.20
1776.11
24
Batang Tebo
134.67
169.86
246.26
304.54
357.33
414.06
474.60
25
Batang Gumati
34.36
51.97
80.36
106.20
129.34
154.44
181.41
26
Batang Bangko
35.76
55.03
86.06
114.45
139.68
167.16
196.84
Sumber : Laporan Akhir Pola Pengelolaan SDA WS Batanghari
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar